Saat wasir kambuh, Anda perlu menjaga makanan yang dikonsumsi. Salah satunya adalah menghindari makanan yang digoreng. Nah, ternyata selain dapat berisiko memperparah kondisi wasir, bahaya makanan digoreng adalah berisiko memicu penyakit lain.
Proses memasak dengan menggoreng adalah memasukkan bahan makanan dalam minyak panas lalu dilakukan penggorengan sampai matang. Banyak orang yang menyukai makanan yang digoreng karena lebih gurih, namun Anda juga perlu mengetahui bahaya makanan digoreng dan beragam risiko yang dapat terjadi.
Bahaya Makanan Digoreng dan Efeknya Bagi Kesehatan
- Penggunaan minyak goreng berulang
Tidak jarang saat memasak dengan cara digoreng, orang menggunakan minyak yang pernah dipakai sebelumnya berkali-kali. Minyak yang digunakan secara berulang biasanya berwarna coklat kehitaman, memiliki bau menyengat.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan terlalu sering makan yang digoreng berbahaya bagi kesehatan. Setiap jenis mintak memiliki suhu maksimum yang akan menghasilkan asap saat dipanaskan atau disebut smoke point. Jika sudah mencapai smoke point, biasanya kualitas minyak sudah rusak. Selain itu, minyak goreng mudah teroksidasi saat dipanaskan dengan suhu yang tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.
- Lemak trans buatan yang sulit dicerna tubuh
lemak trans buatan terbentuk ketika lemak jenuh melalui proses hidrogenasi saat makanan melalui proses penggorengan dengan suhu tinggi. Proses ini akan mengubah struktur kimiawi lemak yang nantinya membuat lebih sulit dicerna tubuh. Akibat dari lemak trans buatan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, jantung dan kanker.
- Mengandung minyak
Makanan yang digoreng biasanya menggunakan tepung berbumbu. Tapi tahukah Anda bahwa tepung tersebut dapat menyerap minyak. Semakin lama makanan yang dilapisi tepung digoreng, maka semakin banyak minyak yang terserap.
Makanan yang berbinyak dapat menganngu sistem pencernaan,merusak bakteri baik di usus dan menjadi penyebab jerawat.
- Meningkatkan risiko penyakit kronis
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Department of Nutrition di Harvard School of Public Health, mengonsumsi makanan yang digoreng selama seminggu sekali, berisiko meningkatkan diabetes melitus tipe 2 dan penyakit jantung.
Makanan yang digoreng berisiko meningkatkan tekanan darah, berat tubuh dan menurunkan kadar kolesterol baik sehingga memicu risiko penyakit jantung.
Lebih lanjut, hasil penelitian American Journal of Clinical Nutrition, bahwa orang yang mengonsumsi 4-6 porsi gorengan setiap minggu, berisiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2.
- Mengandung acrylamide tinggi, penyebab kanker
Acrylamide merupakan zat kimia yang terbentuk pada makanan saat dimasak dengan suhu tinggi, seperti digoreng.
Kandungan acrylamide yang tinggi biasanya terdapat pada makanan dilapisi oleh tepung.
Dalam sebuah jurnal International Journal of Cancer, menyebutkan bahwa zat acrylamide berisiko menimbulkan penyakit kanker.
Kurangi mengonsumsi makanan yang digoreng dan jangan terlalu sering. Lengkapi dengan menjaga pola gaya hidup sehat dengan olahraga dan minum air putih yang cukup.