Fisura dan abses merupakan gangguan anorektal memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, yang paling berdampak. Masalah kesehatan anus bisa menyakitkan sekaligus mengkhawatirkan, terutama jika melibatkan kondisi seperti fisura dan abses anus. Meskipun kedua kondisi tersebut memengaruhi daerah anus dan rektum, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda.
Oleh sebab itu, bagi mereka yang mengalami gangguan anorektal, perawatan tepat waktu sangatlah penting. Memahami perbedaan antara fistula anus dan abses anus sangat penting untuk intervensi medis yang tepat waktu dan pengobatan yang efektif. Lebih lanjut, dengan mencari perawatan medis profesional, pasien dapat menerima perawatan ahli, yang meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Mengenal Perbedaan Fisura dan Abses Anus
1. Fisura Ani
Definisi dan Penyebab
Fisura ani adalah robekan kecil pada lapisan anus. Kondisi ini sering terjadi akibat buang air besar yang keras atau besar, yang dapat meregang dan merusak jaringan anus yang halus. Faktor lain yang menyebabkan Fisura Ani meliputi sembelit kronis, diare, melahirkan, dan penyakit radang usus.
Gejala
Gejala utama fisura ani adalah nyeri tajam saat buang air besar, yang dapat berlangsung selama beberapa jam setelahnya. Pasien juga dapat melihat darah berwarna merah terang pada tisu toilet atau di mangkuk toilet. Beberapa orang mengalami rasa gatal atau terbakar di sekitar anus.
Diagnosa
Dokter dapat mendiagnosis fisura anus melalui pemeriksaan visual pada area anus. Dalam beberapa kasus, pemeriksaan colok dubur mungkin perlu untuk menyingkirkan kondisi lain.
Perlakuan
Penanganan konservatif sering kali menjadi lini pertama pengobatan untuk fisura ani. Ini termasuk:
1. Meningkatkan asupan serat dan menjaga tubuh tetap terhidrasi untuk melunakkan tinja.
2. Menggunakan mandi air hangat untuk mempercepat penyembuhan dan menghilangkan rasa sakit.
3. Pelunak feses dapat membantu mengurangi rasa sakit saat buang air besar.
4. Mengoleskan salep topikal yang mengandung nitrat atau penghambat saluran kalsium untuk meningkatkan aliran darah dan mempercepat penyembuhan.
Fisura yang tidak kunjung sembuh dapat diperbaiki dengan pembedahan. Ini adalah operasi kecil yang biasanya dilakukan sebagai pasien rawat jalan. Dokter bedah mengangkat fisura dan jaringan parut yang mendasarinya. Memotong sebagian kecil otot anus mencegah kejang dan memperlancar aliran darah.
Baca Juga: Fisura Anus Penyebab Nyeri Saat BAB
2. Abses Anus
Definisi dan Penyebab
Abses perianal adalah kumpulan nanah di dekat anus, biasanya disebabkan oleh infeksi kelenjar anus. Kelenjar ini dapat tersumbat, yang menyebabkan penumpukan bakteri dan terbentuknya abses. Faktor risikonya meliputi obesitas, diabetes, penyakit radang usus, dan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
Gejala
Pasien dengan abses perianal sering mengalami:
1. Nyeri hebat dan pembengkakan di sekitar anus
2. Kemerahan dan hangat di area yang terkena
3. Demam dan menggigil
4. Kesulitan duduk atau buang air besar
Diagnosa
Diagnosis biasanya melibatkan pemeriksaan fisik dan, dalam beberapa kasus, studi pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk menentukan tingkat keparahan abses.
Perlakuan
Perawatan utama untuk abses perianal adalah insisi dan drainase, prosedur bedah minor yang dilakukan dengan anestesi lokal. Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan kecil agar nanah dapat mengalir keluar. Antibiotik dapat diresepkan jika terdapat tanda-tanda infeksi sistemik atau pada pasien dengan faktor risiko tertentu.
Baca Juga: Abses Anus: Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Pendarahan, nyeri, atau keluarnya cairan dari anus dapat terjadi akibat beberapa penyakit, jadi sebaiknya Anda selalu berkonsultasi dengan dokter. Seringkali diagnosisnya adalah fisura ani, abses, atau penyakit lainnya. Masalah-masalah ini biasanya mudah mendiagnosisnya dan memperbaikinya. Berbagai perawatan, termasuk konservatif hingga pembedahan, tersedia untuk memperbaiki kondisi ini. Bekerja sama dengan dokter Vena Wasir Center biasanya akan memberikan hasil yang baik.