Pengobatan rumahan untuk fistula anal mungkin hanya dapat meredakan gejala hingga batas tertentu. Apalagi, fistula ani jarang sembuh jika tidak diobati. Setiap metode pengobatan memiliki manfaat dan risiko yang berbeda. Sebaiknya diskusikan kondisi ini dan cari pilihan pengobatan dengan dokter.
Fistula anal atau ani adalah kondisi yang berkembang sebagai reaksi yang lebih umum terhadap abses anus. Di dalam anus terdapat beberapa kelenjar yang menghasilkan cairan. Terkadang, ketika kelenjar tersumbat, penumpukan bakteri dapat membentuk kantong bengkak berisi nanah, jaringan terinfeksi, dan cairan yang disebut abses ani. Abses yang membesar dan tidak diobati pada akhirnya akan menemukan jalan keluar.
Akibatnya, terbentuklah jalur atau terowongan untuk mengalirkan nanah dari kelenjar yang terinfeksi ke luar. Lubang yang mengarah ke luar ini tampak seperti lubang di kulit di dekat anus. Fistula adalah terowongan yang menghubungkan kelenjar ke lubang tersebut. Jika abses tidak sembuh dengan baik setelah nanah keluar, fistula dapat tetap terbuka dan menimbulkan gejala.
Bisakah fistula anal diobati dengan pengobatan rumahan?
Fistula anal terbentuk sebagai terowongan struktural abnormal di bawah kulit yang menghubungkan saluran anus di usus besar dengan kulit di sekitar lubang anus. Terowongan ini dapat menunjukkan gejala berulang kali. Dokter bedah akan melakukan tes dan pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan perawatan yang paling tepat.
Pilihan terbaik biasanya disarankan tergantung pada posisi fistula, apakah berupa saluran tunggal atau fistula bercabang. Pada kondisi tertentu yang memengaruhi saluran pencernaan bagian bawah atau area anus, terdapat peningkatan risiko fistula ani. Koreksi bedah segera mungkin tidak memungkinkan dalam kondisi tersebut. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:
- Kolitis – peradangan akut pada usus besar
- Penyakit Crohn – – peradangan jangka panjang pada sistem pencernaan
- Diare kronis
- Sembelit menyebabkan cedera
- Perawatan radiasi untuk kanker rektal
- Komplikasi dari operasi anorektal sebelumnya
- Infeksi Tuberkulosis atau HIV
Satu-satunya pengobatan permanen adalah memperbaiki kelainan struktural. Namun, pengobatan rumahan dapat meredakan gejala dan memberikan kelegaan sementara dari tingkat keparahannya.
Gejala fistula anal yang bisa membaik dengan pengobatan rumahan
Fistula ani menimbulkan gejala yang tidak menyenangkan seperti rasa tidak nyaman dan iritasi kulit. Gejala-gejala ini biasanya tidak membaik dengan sendirinya. Beberapa gejala fistula ani dapat diatasi dengan pengobatan rumahan tertentu. Gejala-gejala tersebut meliputi:
- Nyeri disertai pembengkakan di sekitar area anus
- Kemerahan, nyeri atau gatal terus-menerus pada kulit di sekitar lubang anus
- Nyeri berdenyut terutama saat duduk, bergerak, buang air besar atau batuk.
- Mengalami demam dan menggigil
- Kelelahan dan merasa sakit
- Kebocoran cairan berbau busuk di dekat anus
- Keluarnya darah atau nanah pada tinja
- Kesulitan mengendalikan buang air besar
Baca Juga: Gejala dan Risiko Fistula: Kapan Harus Segera Mencari Pertolongan Medis
Pengobatan rumahan untuk meredakan gejala fistula ani
Jika fistula ani bersifat ringan , kemungkinan untuk sembuh lebih mudah dengan pengobatan rumahan yang sederhana. Pola makan dan gaya hidup sehat menjadi bagian dari pengobatan sehari-hari untuk mengurangi dampak fistula.
1. Kebiasaan makan sehat
Pola makan yang dapat mencegah sembelit atau diare sangat cocok untuk mencegah kambuhnya gejala. Demikian pula, tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat membuat buang air besar bebas rasa sakit dan mengurangi tekanan pada anus.
Lakukan:
Serat sangat membantu dalam mengendalikan fistula ani. Makanan kaya serat menambah volume feses dan membantu mengeluarkannya dengan mudah. Makanan yang harus dimasukkan dalam diet harian terutama terdiri dari biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan yang kaya serat. Serat membersihkan usus besar dan membantu mencegah atau menyembuhkan sembelit. Vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu mempercepat penyembuhan infeksi.
Menyertakan lemak sehat seperti minyak dingin atau mentega murni dalam jumlah sedang dapat membantu penyerapan nutrisi lebih baik dan membantu melancarkan buang air besar.
Makanan sehat seperti ikan, buah zaitun, kacang-kacangan dan biji-bijian kaya akan omega-3 dan omega-6 yang akan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi tingkat peradangan akibat fistula ani.
Larangan:
- Hindari makan makanan berat dan besar untuk mencegah gangguan pencernaan dan diare.
- Hindari mengonsumsi makanan pedas dan panas yang dapat memperparah pendarahan dan iritasi di daerah anus.
- Mengonsumsi terlalu banyak kafein atau alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan memperparah sembelit.
- Hindari makanan olahan, manis dan gorengan yang dapat membahayakan fungsi usus.
2. Tetap terhidrasi
Salah satu pengobatan rumahan terbaik untuk fistula ani adalah minum banyak air. Mengonsumsi air putih dan jus buah dalam jumlah banyak merupakan pengganti yang baik untuk minuman berkarbonasi dan alkohol. Mengonsumsi teh jahe, susu kunyit, jus kubis, atau jus jeruk dapat membantu membersihkan usus. Air putih yang berlebih akan melunakkan kotoran dan membantu membersihkan usus, sehingga mencegah sembelit dan tekanan pada fistula.
3. Kebiasaan buang air besar yang sehat
Kebersihan toilet dan kebiasaan buang air besar dapat membantu mencegah residu bakteri yang mungkin tertinggal di kulit dan menyebarkan infeksi. Kebiasaan yang perlu diikuti antara lain:
- Daerah anus harus dicuci bersih setelah setiap buang air besar atau pergi ke toilet.
- Tangan harus dijaga kebersihannya karena tanganlah yang paling banyak terpapar kuman.
- Pakaian dalam perlu diganti jika fistula mungkin bocor.
- Gunakan bantalan anal jika perlu
- Jangan menunda atau menahan keinginan untuk buang air besar.
- Duduk terlalu lama di toilet dapat meningkatkan tekanan perut dan memperburuk fistula.
4. Sitz bath
Salah satu cara terbaik untuk meredakan gejala fistula ani yang meliputi iritasi, pembengkakan, nyeri, dan peradangan adalah mandi sitz, yaitu proses merendam area anus dalam air hangat biasa. Mandi sitz yang dilakukan setidaknya 3-4 kali sehari dapat menenangkan dan melegakan.
5. Menggunakan bantal donat
Ini akan menghindari tekanan pada area anus dan mengurangi rasa sakit saat duduk.
6. Menggunakan pelunak tinja atau pencahar
Membantu tinja menjadi lebih banyak untuk menahan cairan, membuatnya lebih lunak dan kecil kemungkinannya untuk kering dan menyebabkan sembelit.
Jika Anda mengalami gejala fistula anal, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter Vena Wasir Center. Selain melayani perawatan wasir, Vena Wasir Center juga melayani perawatan fistula anal, fisura ani, abses dan beberapa masalah anus lainnya.
Baca Juga: Menemukan Dokter Fistula Berpengalaman



