Anuskopi atau dalam bahasa latinnya anoscopy merupakan sebuah prosedur medis sederhana yang dapat membantu seorang tenaga medis dalam hal ini dokter mengidentifikasi abnormalitas pada saluran pencernaan terutama di daerah anus dan rektum.
Untuk melakukan pemeriksaan anuskopi, seorang dokter akan melakukan sebuah alat yang disebut sebagai anuskop kedalam anus pasien. Anuskop ini umumnya terbuat dari bahan plastic (sekali pakai) atau terbuat dari stainless steel yang disterilisasi. Anuskopi ini bertujuan untuk membantu dokter untuk melihat gambaran jaringan lunak sekitar anus dan rectum pasien.
Tindakan anuskopi dapat mengidentifikasi beberapa kondisi medis dan penyakit yang dapat mempengaruhi system pencernaan bagian bawah, termasuk diantaranya kanker, robekan pada jaringan di rectum disebut sebagai fisura, wasir atau pembengkakan pada pembuluh darah pada anus atau rektum serta polip.
Penyakit Yang Membutuhkan Pemeriksaan Anuskopi
A. Fisura
Fisura ani, yaitu luka atau sobekan pada jaringan mukosa pada anus. Mukosa adalah jaringan lembab tipis yang melapisi anus. Akibat luka tersebut dapat menyebabkan rasa nyeri ketika buang air besar atupun setelahnya. Fisura biasanya ditandai dengan:
- BAB berdarah berwarna merah cerah
- Nyeri ringan hingga parah ketika buang air besar atau setelahnya
- Gatal atau iritasi di sekitar anus
- Terlihat retak pada kulit di sekitar anus
- Benjolan kecil atau skin tag pada kulit di sekitar fisura ani
B. Wasir
Wasir atau hemoroid bisa Anda alami bila tekanan di rektum bagian bawah meningkat sehingga pembuluh darah vena disitu akan membesar. Kondisi ini bisa terjadi dalam dua bentuk, yaitu internal dan eksternal. Internal terjadi di bagian dalam rektum, jadi Anda tidak bisa melihat atau merasakannya. Pada umumnya wasir jenis ini tidak menimbulkan sakit, namun dapat menimbulkan gejala antara lain adanya darah di feses, ada jaringan yang menonjol di lubang anus, dan biasanya bisa didorong kembali ke dalam.
C. Abses
Abses anus adalah kondisi di mana rongga rektum yang terinfeksi berisi nanah dan ditemukan di dekat dubur. Sebagian besar abses terjadi akibat infeksi pada kelenjar internal dubur. Munculnya abses ini ditandai dengan adanya pembengkakan seperti bisul yang menyakitkan di dekat dubur. Berwarna merah dan hangat saat disentuh. Abses anus yang terletak di jaringan yang lebih dalam memungkinkan sulit untuk terlihat.
Persiapan Pemeriksaan
Ketika Anda disarankan dokter untuk melakukan tindakan anuskopi, anda sebelumnya harus mengosongkan isi perut dan pencernaan sebelum prosedur dilakukan. Ini ditujukan untuk memberikan kenyamanan pada saat prosedur anuskop dilakukan. Sebelum anuscope dilakukan pada anus, dokter akan memberikan obat-obatan laxative, atau enema untuk benar-benar mengosongkan perut atau saluran cerna sebelum anuskopi dilakukan dokter.
Pemeriksaan Anuskopi
Anuskop adalah tabung berongga yang kaku. Dengan panjang 7 – 13 cm, dengan diameter sekitar 4 cm. Anuskop di desai ringan untuk memudahkan dokter melakukan pemeriksaan ke dalam anus atau rectum biasanya disertai dengan bantuan cahaya untuk memperjelas lapang pandang dokter.
Sebelum anuskop dimasukan ke dalam anus, dokter akan meminta Anda untuk melepaskan pakaian dalam. Dokter akan meminta pasien pada posisi tertentu diatas meja tindakan atau dengan membungkuk. Setelah posisi tepat, dokter akan memasukkan anuskop yang sudah diberikan pelumas K-Y Jelly (atau produk serupa) ke anus atau rectum pasien.