Ada beberapa ciri ciri umum bisul di anus yang sebaiknya tidak kamu abaikan. Mengutip laman Healthline, bisul atau abses perianal adalah benjolan kecil berisi nanah yang terbentuk di saluran anus. Pada beberapa kasus, abses juga bisa terjadi di bagian akhir usus besar ke arah rektum. Kondisi ini umumnya terjadi karena adanya infeksi bakteri pada kelenjar anus. Lalu, apa saja ciri-cirinya? Yuk, simak penjelasannya.
Bahayakah Bisul Anus?
Bisul atau abses perianal terjadi karena infeksi bakteri yang menyebabkan terbentuknya rongga yang terisi dengan cairan nanah (berwarna kuning dan kental). Penyebab lainnya yaitu adanya luka atau robekan di anus, cedera pada anus, dan infeksi menular seksual.
Ada jenis abses lainnya yaitu abses perirectal yang letaknya di jaringan yang lebih dalam, sehingga tidak terlalu terlihat. Namun, abses perianal adalah kondisi yang paling sering terjadi di sekitar anorektal (anus-rektum) dan tetap harus mendapatkan penanganan agar infeksinya tidak menjalar ke bagian lainnya.
Abses perianal bisa menimbulkan ketidaknyamanan ketika kamu duduk, berbaring, berjalan atau melakukan aktivitas lainnya. Jika tidak tertangani, abses perianal bisa menyebabkan nyeri tajam pada anus, iritasi, keluar nanah, hingga konstipasi. Apabila letak abses pada jaringan yang lebih dalam, kamu mungkin akan mengalami demam, menggigil hingga tubuh terasa lemas.
Ciri ciri Bisul di Anus
Ada beberapa tanda atau ciri yang harus kamu waspadai jika terkena abses perianal, yaitu:
- Rasa nyeri yang sedang hingga berat pada bagian anus dan sekitarnya
- Terasa sakit saat buang air besar
- Nyeri ketika duduk, berbaring atau berjalan
- Timbul rasa nyeri yang tajam, seperti tertarik atau berdenyut pada daeragh anus
- Keluarnya cairan nanah dan berbau, terkadang bersamaan dengan darah
Apabila merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya jangan membiarkannya. Sebab, rasa nyerinya bisa semakin parah dan dapat berefek buruk bagi kesehatanmu.
Apa Saja Faktor Risikonya?
Abses perianal lebih berisiko terjadi pada orang-orang dengan kondisi berikut ini:
- Memiliki riwayat penyakit diabetes
- Menderita AIDS atau HIV dengan sel darah putih rendah
- Dalam masa kehamilan
- Memiliki penyakit Chron
- Sedang mengonsumsi obat-obatan golongan steroid, seperti prednisone atau methylprednisolone)
- Menjalani pengobatan kanker, seperti kemoterapi
Kapan Harus Ke Dokter?
Jika kamu sudah merasakan nyeri tajam di anus dan sangat tidak nyaman saat beraktivitas, maka segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan fisik umumnya cukup untuk bisa mendiagnosis penyakit ini. Namun, apabila terdapat massa bisul yang cukup besar dan berfluktuasi, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang lainnya. CT Scan atau MRI dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa dan jika penyebab pastinya tidak jelas. Bahkan terkadang dokter memerlukan USG anorektal meskipun penggunaannya bisa menyebabkan rasa sakit pada bagian anus.
Untuk menyembuhkan abses perianal secara total, dokter akan melakukan insisi drainase (pengeluaran nanah). Biasanya, pemberian obat antibiotik tidak efektif dalam pengobatan abses perianal.
Setelah tindakan, kamu sebaiknya beristirahat dan hindari hal-hal yang bisa memicu timbulnya abses di kemudian hari. Semakin cepat gejala diobati, maka proses penyembuhannya juga semakin cepat. Akan tetapi, jika tidak segera tertangani, maka risiko penyebaran abses bisa semakin meluas.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Klinik Vena Wasir Center pada nomor yang tertera. Yuk, konsultasikan semua masalah wasir, abses perianal, fistula, dan gangguan anorektal lainnya hanya di Vena Wasir Center!
Semoga bermanfaat ya!
Baca juga: Kenali Penyebab Munculnya Benjolan di Anus Seperti Bisul