Pantangan Makanan Fistula Ani Yang Perlu Diperhatikan

pantangan makanan fistula

Pantangan makanan fistula ani adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap penderita fistula ani. Hal ini tentunya bertujuan untuk membantu mencegah risiko terjadinya fistula dan/atau mencegah kondisi semakin parah.

Fistula ani adalah suatu kondisi terbentuknya terowongan antara kulit sekitar anus (bukaan luar sistem pencernaan kita yang berhubungan dengan pengeluaran tinja) dan di dalam saluran yang terkena akibat kelenjar yang tersumbat dan terinfeksi sehingga menyebabkan abses.

Sambungan yang tidak normal dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Meskipun pembedahan sering kali dokter lakukan, namun dokter juga mungkin menyarankan perubahan pola makan tertentu untuk mengatasi gejalanya, termasuk memerhatikan pantangan makanan fistula ani.

Baca Juga: Fistula Perianal, Apakah Itu?

Pantangan Makanan Fistula Ani

pantangan makanan fistula

Beberapa makanan yang perlu Anda hindari adalah:

1. Makanan Pedas

Penderita fistula ani harus menghindari makanan pedas dan asam. Hal ini dapat memperparah ketidaknyamanan, berpotensi menyebabkan rasa sakit, pendarahan, dan memperburuk kondisi. Pilih makanan sederhana, buatan sendiri, dan tidak pedas untuk meningkatkan kenyamanan pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.

2. Makanan Gorengan dan Berlemak

Jauhi gorengan karena mengandung banyak lemak tidak sehat dan rendah kandungan serat. Hal ini meningkatkan risiko sembelit yang selanjutnya memperburuk rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien yang menderita fistula ani.

3. Katakan tidak pada Alkohol dan Kafein

Hindari alkohol dan kafein untuk mencegah dehidrasi dan rasa tidak nyaman saat buang air besar untuk pemulihan fistula ani. Hindari minuman keras seperti kopi hitam atau teh susu kental, karena dapat memperburuk gejala.

4. Daging Merah

Daging merah memiliki kandungan seratnya yang rendah sulit untuk mencernanya.  Konsumsi daging merah secara berlebihan, terutama jika masak dengan cara menggoreng lalu menggunakan banyak minyak maka harus Anda hindari agar pencernaan lebih mudah dan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

5. Hindari Makanan Manis

Makanan kaya gula memperlambat proses pencernaan. Hindari makanan yang mengandung gula dan sirup jagung.

6. Makanan Tinggi Garam

Selain karena garam mempunyai sifat mengikat air, ia juga memicu iritasi usus besar yang dapat memperburuk gejala fistula ani. Sebaiknya mengurangi konsumsi garam hingga fistula ani sembuh.

7. Makanan Cepat Saji

Pantangan makanan fistula ani lainnyta adalah berbagai macam makanan cepat saji. Bahan makanan terlalu banyak melalui proses memasak nutrisinya semakin hilang. Padahal, selama fistula ani belum sembuh, penderita harus mengkonsumsi makanan dan minuman dengan nutrisi seimbang.

Nah, itulah beberapa jenis pantangan makanan fistula ani. Selain itu ada juga beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mencegah kondisi ini terjadi.

Pencegahan Fistula Ani

Meskipun kondisi ini dapat diobati secara efektif, pencegahan tetap menjadi pendekatan terbaik. Rekomendasi ahli berfokus pada perubahan gaya hidup, pilihan pola makan, dan menjaga kebersihan yang baik untuk mengurangi risiko timbulnya fistula. Berikut beberapa tips pencegahan fistula ani:

Modifikasi Gaya Hidup:
  1. Pertahankan Kebiasaan Buang Air Besar yang Teratur: Buang air besar yang teratur membantu mencegah sembelit, yang merupakan salah satu faktor utama penyebab kondisi anorektal. Menetapkan rutinitas yang konsisten dengan mengunjungi kamar kecil saat Anda merasa ingin buang air besar dapat mengurangi ketegangan pada area dubur.
  2. Tetap Terhidrasi: Minum air dalam jumlah yang cukup membuat tinja tetap lunak dan mudah untuk keluar, sehingga mencegah perlunya mengejan saat buang air besar.
  3. Tetap Aktif Secara Fisik: Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan pencernaan dan mencegah terjadinya penyumbatan darah pada area dubur. Bahkan olahraga ringan seperti berjalan kaki dapat memberikan dampak positif.
  4. Hindari Duduk Terlalu Lama: Duduk terlalu lama dapat memberi tekanan pada area rektum dan menyebabkan perkembangan kondisi anorektal. Beristirahatlah dan berdiri, regangkan tubuh, atau berjalan secara berkala, terutama jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda duduk dalam waktu lama.
Pilihan Makanan:
  1. Diet Tinggi Serat: Mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan akan menambah jumlah tinja, mendorong pergerakan usus teratur, dan mencegah sembelit.
  2. Batasi Makanan Olahan: Makanan olahan sering kali rendah serat dan dapat menyebabkan sembelit. Kurangi konsumsi gula olahan, makanan yang digoreng, dan makanan ringan kemasan.
  3. Hidrasi: Selain pola makan tinggi serat, asupan air yang cukup akan melunakkan tinja, membuatnya lebih mudah untuk keluar dan mengurangi kebutuhan mengejan.
  4. Batasi Makanan Pedas dan yang Menyebabkan Iritasi: Makanan pedas dapat menyebabkan iritasi pada area anus, yang berpotensi memperparah kondisi yang ada. Membatasi konsumsi makanan pedas dapat membantu mencegah ketidaknyamanan.
Praktik Kebersihan:
  1. Pembersihan yang Tepat: Setelah buang air besar, bersihkan area anus dengan lembut menggunakan air dan sabun lembut. Hindari penggunaan produk yang keras atau beraroma yang dapat menyebabkan iritasi.
  2. Hindari Menyeka Berlebihan: Menyeka berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan cedera. Gunakan tisu toilet yang lembut dan tidak berbau atau pertimbangkan untuk menggunakan tisu basah agar pembersihan lebih lembut.
  3. Kenakan Pakaian Longgar: Pakaian ketat dapat memerangkap kelembapan dan menyebabkan iritasi. Pilih pakaian longgar, terutama saat cuaca panas dan lembap.
  4. Lakukan Permainan Anal yang Aman: Jika melakukan permainan anal, gunakan banyak pelumas dan lakukan secara perlahan untuk mencegah cedera dan iritasi.
Menjaga Berat Badan yang Sehat:

Berat badan berlebih dapat menyebabkan kondisi anorektal dengan meningkatkan tekanan pada area anus dan dubur. Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur mengurangi tekanan ini dan menurunkan risiko terkena kondisi ini.

Baca Juga: Diagnosis Anal Fistula Sangat Penting

Jadi, pencegahan adalah landasan utama penanganan kondisi anorektal seperti fistula. Dengan menerapkan perubahan gaya hidup, pilihan pola makan, dan praktik kebersihan, Anda dapat secara signifikan menurunkan risiko mereka terkena kondisi yang tidak menyenangkan ini.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan