Fistula ani merupakan masalah sistem pencernaan yang sedikit asing bagi banyak orang. Hal ini karena, kurangnya informasi yang masyarakat ketahui mengenai fistula ani. Selama ini kita hanya mengenal sembelit, diare, hingga wasir sebagai masalah umum yang terjadi pada sistem pencernaan dan berimbas pada anorektal. Hal ini karena, fistula ani ini sendiri merupakan penyakit yang cukup jarang terjadi. Meskipun begitu, penyakit ini perlu kamu perhatikan, karena bukan saja dapat mengganggu aktivitas sehari-hari akan tetapi juga bisa memicu timbulnya masalah komplikasi penyakit lainnya.
Bagaimana fistula ani terjadi?
Mengutip dari website artikel Cleveland Clinic (2021) menyebutkan bahwa anal fistula ini merupakan masalah yang terjadi ketika munculnya terowongan dari usus besar hingga ke anus. Terkadang terowongan yang ada pada anus ini mengeluarkan cairan, seperti nanah, lendir, hingga cairan anus. Sehingga, menyebabkan anus penderitanya mengeluarkan bau yang tak sedap. Tak heran, masalah ini bukan saja membuat penderitanya risih dan tak nyaman, seringkali dapat menimbulkan rasa sakit. Apalagi, jika sudah semakin parah, lubang pada sekitar anus menjadi semakin banyak. Lubang tersebut tentunya bisa mengeluarkan cairan lebih banyak, sehingga anus penderitanya menjadi lembab. Kondisi anus lembab tentunya dapat menyebabkan anus lebih mudah terkena infeksi.
Sembelit bisa jadi penyebab utama
Seringkali, anal fistula berasal dari abses anal atau gumpalan nanah di sekitar anus. Tentu, proses fistula ani ini merupakan masalah kompleks yang cukup panjang. Abses perianal atau gumpalan nanah tersebut dapat terjadi akibat adanya luka atau infeksi pada area anus, dan juga sistem pencernaan. Luka ini bisa terjadi jika penderitanya sering mengalami masalah sembelit. Tepat di dalam anus, terdapat sejumlah kelenjar-kelenjar penghasil lendir. Ketika penderitanya mengalami masalah sembelit, kelenjar ini dapat tersumbat hingga mengalami infeksi. Jika kelenjar bagian anus sudah mengalami infeksi, maka bakteri dan jamur dapat berkembang di area tersebut. Sehingga, jaringan tersebut membesar dan berisikan cairan nanah. Seiring berjalannya waktu, jaringan berisikan nanah tersebut akan terus mencari jalan ke luar. Sehingga, dapat menjalar dari rektum hingga ke anus menciptakan sebuah terowongan atau tunnel. Terowongan inilah yang terkenal dengan sebutan fistula ani.
Gejala yang muncul
Masih mengutip dari website artikel yang sama, yaitu Cleveland Clinic (2021) menyebutkan bahwa ada beberapa tanda atau gejala yang muncul pada penderita anal fistula. Seperti:
- Munculnya benjolan berisikan nanah di sekitar anus yang nyeri dan bengkak
- Keluarnya cairan merah darah, lendir, nanah, hingga cairan feses dari terowongan yang ada di sekitar anus
- Muncul bau busuk di sekitar anus
- Iritasi pada kulit bagian anus
- Merasakan sakit atau nyeri ketika melakukan buang air besar
Pada beberapa kasus, penderitanya juga merasakan demam. Untuk itu, sebaiknya jika sudah mengalami beberapa gejala di atas segeralah datang ke klinik Vena Wasir Terdekat.
Baca juga: Jangan Sepelekan Gejala Fisura Ani, Robeknya Jaringan Anus!
Pengobatan yang tepat
Anal fistula merupakan penyakit yang tak bisa sembuh dengan sendirinya. Untuk itu, perlu penanganan medis tertentu untuk menyingkirkan penyakit ini. Salah satunya adalah fistulotomi. Pengobatan ini merupakan teknik sederhana yang paling minim risiko dan keruasakan jaringan pada penderitanya. Kamu, bisa melakukan pengobatan pada permasalahan anorektal seperti anal fistula di klinik Vena Wasir Center. Semua pengobatan anorektal (anus) di Vena Wasir Center ini menggunakan metode modern. Sehingga, minim nyeri, minim pendarahan, dan tanpa rawat inap.
Untuk langsung melakukan pendaftaran di klinik Vena Wasir Center, silakan klik di sini! Sedangkan untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai biaya, jadwal, hingga lokasi klik di sini!
Baca juga:Klinik Wasir Terbaik dengan Biaya Operasi Terjangkau di Jakarta!