Penyakit abses perianal merupakan kondisi di mana rongga dalam rektum, seputar anus terisi dengan nanah. Rektum adalah bagian terakhir dari usus besar di mana penyimpanan tinja sebelum keluar melalui anus. Ketika rektum dan kelenjar lendir dubur terinfeksi, maka akan terbentuk lubang-lubang kecil pada rongga rektum yang terisi dengan nanah.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dan dapat terjadi pada segala usia, terutama yang memiliki riwayat Fisura Ani.
Penyakit abses yang terjadi seringnya muncul dalam bentuk lepuh berisi nanah dan pembengkakan pada daerah anus. Jika menyentuhnya, maka pembengkakan ini dapat terasa hangat dan berwarna kemerahan. Namun pada abses yang letaknya dalam, terkadang tidak dapat terlihat maupun teraba. Berdasarkan lokasinya, terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
- Abses perianal (merupakan jenis abses anus yang paling umum terjadi).
- Absesischiorectal yaitu pada rongga postanal.
- Abses pada rongga supralevator.
- Abses pada ronggaintersphincter.
Apa sih penyebab penyakit abses perianal?
Penyebab abses pada umumnya bisa karena:
- Infeksi pada fistula anus
- Infeksi menular seksual.
- Penyumbatan pada kelenjar anus.
Seseorang dapat lebih mudah terkena risiko penyakit ini, jika:
- Menderita radang divertikulum.
- Mengonsumsi obat-obatan anti radang, seperti prednisone.
- Menjadi penerima seks anal.
- Menderita diabetes.
- Mengalami peradangan pada bagian pelvis, peradangan pada saluran pencernaan seperti pada penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
Apa saja gejalanya?
Gejala yang muncul pada penderita berbeda-beda bergantung pada lokasi munculnya abses. Jika abses terjadi di daerah anus yang lebih dalam, seperti abses supralevator, gejala yang dapat muncul antara lain:
- Demam
- Kedinginan
- Tidak enak badan
Pada beberapa kasus penyakit abses yang letaknya dalam, terkadang malah hanya muncul gejala demam saja sehingga cukup menyulitkan diagnosis dan memerlukan bantuan MRI atau CT scan
Pada abses terjadi pada daerah perianal, gejala yang muncul adalah:
- Nyeri pada anus secara terus-menerus, terasa menusuk, dan bertambah parah pada saat duduk.
- Iritasi kulit sekitar anus yang disertai dengan kemerahan, pembengkakan, dan pengerasan kulit.
- Keluarnya nanah dari anus.
- Sembelit dan nyeri akibat oleh pergerakkan usus.
Jika mengalami gejala tersebut sebaiknya langsung melakukan pemeriksaan dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.