Pemeriksaan penunjang wasir ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosis atau identifikasi hemoroid. Salah salah satu pemeriksaan penunjang wasir adalah anoskopi. Pilihan lainnya dapat dilakukan pemeriksaan sigmoidoskopi maupun kolonoskopi untuk menegakan diagnosis hemoroid sekaligus menyingkirkan diagnosis banding.
Pemeriksaan Penunjang Wasir Anoskopi
Anoskopi meerupakan pemeriksaan paling akurat dan paling mudah untuk memeriksa kanalis ani dan distal rektum untuk membedakan diagnosis hemoroid interna atau fisura ani.
Sigmoidoskopi Fleksibel atau Kolonoskopi
Tidak lebih akurat untuk menegakan diagnosis hemoroid, namun dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan inflammatory bowel disease atau kanker. Kolonoskopi terutama dilakukan pada pasien perdarahan rektum dengan tanda bahaya atau kelompok populasi sebagai berikut:
- Pasien berusia 50 tahun atau lebih dan belum pernah dilakukan pemeriksaan kolon menyeluruh dalam 10 tahun terakhir
- Pasien berusia 40 tahun atau lebih yang belum pernah dilakukan pemeriksaan kolonoskopi dalam 10 tahun terakhir dan memiliki riwayat satu orang keluarga inti dengan kanker kolorektal atau adenoma pada usia 60 tahun atau kurang.
- Pasien berusia 40 tahun atau lebih yang belum dilakukan pemeriksaan kolonoskopi dalam lima tahun terakhir dan memiliki riwayat lebih dari satu orang keluarga inti dengan kanker kolorektal atau adenoma pada usia 60 tahun atau kurang.
- Pasien dengan anemia defisiensi besi
- Pasien dengan hasil pemeriksaan darah samar tinja positif.
Pemeriksaan Penunjang Wasir Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium darah dapat dilakukan untuk melihat adanya anemia yang mungkin disebabkan oleh perdarahan dari hemoroid.
Selain pemeriksaan penunjang wasir yang umum dilakukan. Dokter baik spesialis bedah umum, maupun dokter spesialis penyakit dalam tidak menutup kemungkinan saat pasien datang dilakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik yang dimaksud meliputi pemeriksaan area sekitar anus. Pada pemeriksaan ini pasien mungkin akan disarankan untuk mengejan, untuk mengetahui ada tidaknya dilatasi pembuluh darah sekitar anus yang menonjol keluar.
Seperti kita ketahui bersama wasir seringkali muncul saat seseorang sedang melakukan aktivitas buang air besar atau BAB. Feses yang terlalu keras dikatahui dapat memicu terjadinya wasir.
Jika pasien mengeluh BAB berdarah, dokter juga dapat memastikannya dengan melakukan pemeriksaan pada mata khususnya konjungtiva untuk melihat tanda-tanda terjadinya anemia. Sebagai salah satu komplikasi yang sering muncul pada pasien dengan wasir berdarah.