Temu lawak sering digunakan sebagai herbal dengan segudang manfaatnya bagi kesehatan, mulai dari menambah nafsu makan, mengatasi masalah pencernaan, hingga kanker. Tanaman ini memiliki kandungan protein, serat, mineral, dan kurkumin, kalium, kalsium, lemak, dan karbohidrat hingga baik untuk mengonsumsi temu lawak.
Selain itu, ada yang membuat tanaman ini istimewa, yaitu adanya kandungan yang jarang ditemui pada tanaman lainnya seperti phellandren, turmerol, dan borneol. Manfaat dari kandungan tersebut adalah untuk membantu mengeluarkan racun dari tubuh melalui urin, membantu melancarkan proses metabolisme, dan membantu memulihkan tubuh karena penyakit.
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengonsumsi Temu Lawak
Meskipun begitu, ternyata konsumsi temu lawak tidak bisa sembarangan dan berlebihan. Menurut beberapa pendapat ahli, tidak semua temu lawak dapat digunakan sebagai herbal. Diantara banyaknya zal yang terkandung pada temu lawak yang paling berpengaruh adalah kurkumin dan santorizol. Manfaat kurkumin adalah untuk membantu menambah nafsu makan, menjaga fungsi hati hingga meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan saluran pencernaan. Sementara Santorizol untuk membantu menjaga kesehatan kulit tubuh. Kedua zat ini baru bisa didapat dan digunakan setelah diekstrak.
Mengonsumsi temu lawak ternyata juga bisa menyebabkan efek samping, jika digunakan dalam jangka panjang. Menurut beberapa ahli, jika temu lawak dikonsumsi lebih dari 18 minggu, dapat menyebabkan risiko iritasi perut dan mual. Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasikan terlebihh dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi temu lawak, apakah itu cocok untuk kondisi kesehatan Anda dan bagaimana cara mengonsumsinya.
Namun perlu diingat, Anda tidak dapat menjadikan temu lawak sebagai pengganti obat tanpa adanya resep dokter. Meskipun temu lawak ini memang memiliki segudang manfaat dan bersifat sebagai obat alami, tapi bisa juga memiliki efek samping. Sebaiknya berhati-hati.
Dosis Tertentu
Dosis mengonsumsi temu lawak pada setiap orang berbeda-beda bergantung pada beberapa faktor, misalnya kondisi kesehatan seseorang dan usia. Apabila Anda menggunakan ekstrak temu lawak yang dijual, pastikan dulu petunjuk penggunaannya dan apakah sudah terdaftar dalam BPOM. Temu lawak ini sebenarnya hanya sebagai terapi penunjang, bukan obat utama untuk menyembuhkan suatu penyakit. Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan ingin mengonsumsi temu lawak, sebaiknya konsultasi dengan dokter karena tanaman ini bisa saja berlawanan dengan obat yang tengah Anda konsumsi.