Fisura ani merupakan kondisi robeknya anus, akibat sembelit atau feses yang terlalu keras dan besar. Kondisi ini bisa terjadi pada siapapun, anak kecil hingga lansia. Meskipun bukan penyakit yang berbahaya, namun penyakit ini mampu membuat penderitanya merasakan nyeri luar biasa, hingga perdarahan saat BAB. Tak jarang, pada beberapa kasus penderita salah mengartikan fisura ani sebagai gejala ambeien. Untuk itu, agar tidak salah, yuk kenali pengertian, gejala, hingga pengobatan dalam artikel ini!
Apa itu fisura ani
Fisura ani merupakan istilah medis untuk mendeskripsikan kondisi robeknya lubang anus (tempat keluarnya feses/tinja). Ini juga menjadi penyebab umum terjadinya BAB berdarah pada bayi. Masalah ini terjadi pada anus, di dalam jaringan khusus yang melapisi anun dan saluran anus (anoderm). Bagian ini terdapat banyak saraf sensorik yang sangat sensitif, seperti merasakan sentuhan hingga sakit. Inilah yang menyebabkan mengapa fisura ani sangat menyakitkan bagi penderitanya.
Tanda dan gejala
Gejala utama dari kondisi ini merasakan nyeri luar biasa, sebelum atau sesudah BAB. Gejala lain yang mungkin terjadi di antaranya:
- Perdarahan saat BAB disertai dengan rasa sakit.
- Merasakan gatal pada sekitar anus, dan pada beberapa kasus terdapat cairan berbau tidak sedap.
Penyebab fisura ani
Pada umumnya, penyebab utama trauma/luka pada sekitar anus akibat sembelit. Namun, kamu harus waspada jika lokasi fisura ani berada di tempat yang tidak biasa. Hal ini bisa menjadi gejala dari penyakit lain. Untuk itu segera lakukan konsultasi dengan dokter ahli agar dapat mengetahui penyebab pastinya. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kamu bisa terkena masalah ini:
- Persalinan.
- Kanker anus.
- Infeksi menular seksual.
- Sifilis.
- Tuberkolosis.
- Radang usus.
Pengobatan
Ada beberapa yang bisa kamu lakukan untuk meringankan gejala, seperti:
- Mengonsumsi makanan berserat akan tinja melunak.
- Hidrasi tubuh dengan perbanyak minum air putih.
- Melakukan rendam duduk dengan air hangat selama 5 hingga 10 menit.
Cara di atas bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejala sakit. Untuk itu, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter ahli untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Apakah harus operasi?
Tindakan operasi pada kondisi seperti ini mungkin saja diterapkan. Namun, biasanya jika fisura ani sudah parah. Sebelum tindakan, biasanya dokter akan melakukan analisa terlebih dahulu, dengan melakukan pemeriksaan seperti anuskopi, sigmoidoskopi, hingga kolonoskopi untuk melihat kondisi secara pasti. Jika tidak begitu parah, biasanya dokter akan merekomenasikan obat-obatan atau injeksi botok (melumpuhkan otot anus sementara waktu). Namun, jika sudah sangat parah biasanya operasi akan langsung dilakukan.