Kondiloma akuminata atau penyakit seksual akibat infeksi dari Human Papillomavirus (HVP) merupakan penyakit yang berbentuk kutil kelamin menyerupai jamur/kembang kol. Mengutip dari jurnal kesehatan dari Bagian Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2018) menyebutkan bahwa penyakit ini merupakan penyakit terbesar ke tiga dari infeksi penyakit menular seksual lainnya di Indonesia. Angka kasus penularan kondiloma di Indonesia sendiri terus bertambah dari tahun ke tahun, dengan kemungkinan penularan kondiloma dengan hubungan seksual memiliki angka kemungkinan sekitar 75%.
Meskipun bukan penyakit berbahaya, namun penyakit ini bisa menimbulkan masalah ketidaknyamanan hingga menimbulkan stress psikogenik.
Gejala penyakit kondiloma
Ada beberapa gejala yang biasanya timbul pada penderita penyakit seksual kondiloma ini, di antaranya:
- Bintik-bintik kecil berwarna kulit di area genital atau anus anda. Meskipun kondiloma ini bisa tumbuh di mana pun, namun yang paling sering adalah area yang mendekati genital/alat kelamin termasuk di area anus.
- Kutil yang muncul biasanya menumpuk hingga berbentuk seperti kembang kol.
- Beberapa penderitanya juga seringkali merasakan gatal di area kutil tersebut.
- Ada rasa ketidaknyamanan pada area tesebut.
- Jika penderitanya perempuan, maka biasanya penderitanya juga akan mengalami keputihan.
- Selain itu pendarahan setelah melakukan seks juga lumrah penderita alami.
Meskipun bukanlah penyakit yang berbahaya. Akan tetapi, jika tidak teratasi dengan tepat, maka masalah ini bisa berisiko menimbulkan penyakit komplikasi lainnya. Di antaranya: kanker serviks, kanker anus, kanker vulva, kanker penis, dan penyakit berbahaya lainnya.
Penyebabnya
Penyakit kondiloma penyebabnya adalah penyebaran virus HVP (Human Papillomavirus) yang menyebar melalui kontak fisik/kulit selama berhubungan seksual. Jika seseorang berhubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi penyakit ini, maka kemungkinan akan tertular sangat besar yaitu mencapai angka 75%. Selain hubungan seksual, jurnal kesehatan dari Bagian Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2018) menyebutkan bahwa meskipun jarang, kontak fisik saja juga bisa berisiko tertular.
Baca juga: Teknologi Radiofrekuensi untuk Penyembuhan Wasir
Perawatan hingga pengobatan
Jika kamu sudah merasakan gejala pada penyakit kondiloma tersebut sudah sangat mengganggu, seperti gatal dan muncul sensasi panas. Maka, sebaiknya pengobatan yang tepat adalah dengan melakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter spesialis ahli di klinik Vena Wasir Center. Klinik ini merupakan klinik permasalahan anorektal seperti wasir, fistula ani, fisura ani, hingga kondiloma. Pengobatan untuk mengatasi penyakit kondiloma salah satunya dapat pasien lakukan dengan terapi laser hemorrhoidoplasty yang memanfaatkan laser fiber diode. Dengan tindakan hanya beberapa menit saja, tanpa rawat inap, hingga tangkat efektivitas yang tinggi.
Pencegahan
Karena penyakit ini merupakan masalah yang muncul akibat aktivitas seksual, maka kamu bisa mencegah munculnya penyakit ini dengan:
- Menghindari hubungan seks anal (melalui dubur) dan oran (mulut).
- Menggunakan kondom saat hubungan seksual.
- Hanya berhubungan seks dengan pasangan yang telah melakukan tes kesehatan kelamin.
- Bicarakan pada pasangan, jika kamu mulai mengalami gejala penyakit kondiloma.
Baca juga: 4 Penyakit Anus yang Sering Terjadi Pada Wanita Hamil