Sering Salah, Ternyata Ini Perbedaan Fistula Ani dengan Wasir!

anal fistula

Fistula ani merupakan penyakit yang berbeda dengan penyakit wasir. Meski sama-sama terjadi pada area anus, namun melihat dari sebabnya hingga gejalanya, dua penyakit ini berbeda. Meskipun begitu, gejala yang timbul dari keduanya hampir mirip, seperti rasa nyeri pada bagian anus, keluar darah hingga BAB, dan iritasi pada bagian anus. Nah, bagaimana cara membedakan keduanya? Yuk simak penjelasannya dalam artikel ini!

Hemoroid/wasir

fistula ani

Hemoroid/wasir merupakan penyakit umum yang sering terjadi pada orang dewasa hingga lansia. Penyababnya adalah karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah (vena) di daerah rektum hingga anus. Wasir biasanya berbentuk benjolan, baik terlihat pada sekitar anus (ambeien luar) maupun terletak pada bagian dalam anus. Meskipun berbeda, namun gejala yang penderita rasakan biasanya sama, seperti:

  • Merasakan nyeri pada bagian anus saat duduk/mengejan.
  • Mengeluarkan darah saat BAB.
  • Merasakan gatal pada daerah benjolan.
  • Merasakan sensasi panas.
  • Diare/sembelit.

Meskipun bukan penyakit yang membahayakan, namun ambeien harus tetap mendapat penanganan yang tepat agar terhindar dari penyakit komplikasi lainnya. Penyebab wasir, belum diketahui secara pasti, namun pola hidup yang buruk dan tidak teratur menjadi penyebab utama seseorang menderita wasir.

Fistula ani

fistula ani

Fistula ani merupakan infeksi pada area sekitar anus, sehingga menyebabkan terjadinya abses (benjolan nanah) yang berubah menjadi saluran terowongan. Feses atau cairan bisa keluar dari terowongan tersebut. Berbeda dengan penyakit wasir yang umum terjadi, fistula ani merupakan penyakit yang jarang terjadi. Biasanya, untuk pengobatannya sendiri, penderita harus melakukan operasi.

Ada beberapa gejala yang sering penderita alami, seperti:

  • Terjadi pembengkakan dan merasakan nyeri pada daerah anus.
  • Keluar perdarahan dari anus.
  • Kulit sekitar anus mengalami iritasi hingga kemerahan.
  • Terbentuknya lubang pada area anus, yang mengeluarkan feses/cairan nanah dari lubang tersebut.
  • Mencium aroma tidak sedap pada area lubang yang terbentuk pada sekitar anus.
  • Feses keluar dengan sendirinya, penderita sulit mengontrolnya.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, dari infeksi pada daerah anus, hingga gejala kanker rektum, atau gejala infeksi tuberkolosis hingga penyakit Chron. Biasanya, fistula anus tidak bisa langsung terlihat, harus melakukan pemeriksaan menggunakan anuscopy agar dapat mengetahui diagnosa pastinya.

Lebih berbahaya mana?

Wasir maupun fistula ani, keduanya dapat menjadi berbahaya jika tidak segera ditangani oleh dokter ahli. Namun, karena fistula ani merupakan penyakit yang masih jarang masyarakat ketahui, sehingga penderita biasanya harus melakukan operasi. Operasi yang dokter lakukan untuk mengangkat wasir berbeda dengan operasi untuk menghilangkan fistula ani.

Untuk pengangkatan wasir, biasanya metode operasi akan menyesuaikan tingkat keparahan wasir, namun pada umumnya terapi laser, PILA, dan radiofrekuensi menjadi salah satu operasi yang banyak dilakukan. Sedangkan untuk pengobatan fistula ani biasanya menggunakan operasi fistulotomi, operasi penyumbatan, pemasangan seton, pengikatan saluran fistula (LIFT), atau pemasangan jaringan.

 

Untuk itu, jika kamu mengalami gejala fistula ani, maka segera untuk melakukan konsultasi dengan dokter ahli agar langsung mendapat penanganan yang tepat!

Bagikan :

Tinggalkan Balasan