Bolehkah penderita wasir makan telur? Pertanyaan ini mungkin dapat membuat Anda yang mengalami wasir jadi ragu untuk makan telur. Apalagi kalau Anda termasuk penggemar telur dengan mengolahnya dalam berbagai bentuk masakan.
Untuk membantu menghilangkan rasa nyeri akibat wasir, Anda perlu berbuat sesuatu agar tidak terjadi konstipasi atau sembelit, agar proses buang air besar menjadi lancar dan tidak menyakitkan.
Makan jenis makanan tertentu dapat memicu konstipasi yang dapat memperburuk wasir. Biasanya penderita wasir harus mengubah asupan makanan dengan menambahkan asupan serat yang membantu melunakkan feses sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Bolehkah Penderita Wasir Makan Telur?
Telur sering menjadi makanan pilihan saat sarapan pagi. Cara memasaknya juga bisa dengan menggoreng atau merebusnya, jadi cukup praktis.
Mungkin sudah banyak yang tahu, kalau telur itu salah satu sumber makanan yang menyehatkan. Telur itu kaya protein dan asam amino yang diperlukan untuk beragam fungsi tubuh.
Belum lagi telur ini merupakan sumber vitamin dan mineral tertentu, misalnya vitamin A, vitamin B (B2, B5, B12), fosfor dan antioksidan. Namun jangan lupa, telur juga mengandung lemak dan kolesterol.
Sebuah studi menyatakan, makan telur atau makanan yang diolah dengan telur tidak memberikan dampak tertentu terhadap wasir. Kandungan koleterol pada telur cukup tinggi, maka makan secukupnya menjadi kunci yang utama.
Telur pada Penderita Wasir
Untuk Anda yang mengalami wasir, sebaiknya jaga atau hati-hati makan telur karena kadar proteinnya cukup tinggi sehingga berpotensi dapat menyebabkan terganggunya gerakan usus besar.
Namun telur sebenarnya mudah dicerna dan tidak memengaruhi wasir secara langsung. Namun bila Anda jadi ragu, saat ingin makan telur, Anda bisa makan dengan oatmeal, beras merah, sayuran dan jangan lupa buah.
Jadi pilihan makanan yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan, atau membantu mencegah kekambuhan atau cegah perburukan wasir yang Anda alami.
Supaya gejala bisa segera membaik, anjuran lainnya adalah konsumsi serat sejumlah 25-30 gram setiap hari. Serat ada dua macam, yaitu serat larut dan tidak larut.
Serat larut dapat membantu membentuk feses menjadi lunak seperti gel, mudah dikeluarkan ketika buang air besar. Sedangkan, serat tidak larut dapat membantu saluran pencernaan dapat bergerak dengan normal.
Makanan Lainnya
Anda juga perlu membatasi makanan rendah serat, misalnya daging dan produk olahan susu.
Makanan tinggi garam (sodium) juga perlu Anda hindari karena garam cenderung mengikat air dalam tubuh sehingga tekanan dalam pembuluh darah akan meningkat, termasuk vena pada sekitar anus.