You are currently viewing Diare BAB Berdarah Tapi Tidak Sakit Apakah Berbahaya?

Diare BAB Berdarah Tapi Tidak Sakit Apakah Berbahaya?

Mengalami diare mungkin hal yang umum terjadi, tapi bagaimana jika kamu mengalami diare bab berdarah? Hal itu tidak bisa kamu anggap sepele, lho. Penyebab diare bab berdarah bisa  menjadi tanda adanya masalah pada sistem pencernaan.

Kondisi ini akan bisa menjadi semakin parah jika membiarkannya terlalu lama. Maka, penyebab kondisi ini harus segera ketahui sedini mungkin agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Umumnya, feses/ kotoran yang sehat memiliki warna kecokelatan dan berbentuk seperti sosis, bertekstur lembut atau padat. Selain itu, mudah dikeluarkan dan tidak begitu berair. Sementara seseorang yang mengalami diare, menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah ketika frekuensi buang air besar cair mencapai tiga kali atau lebih dalam sehari atau lebih sering dari biasanya.

Apa itu diare bab berdarah?

Diare bab berdarah merupakan kondisi saat feses atau kotoran bercampur darah saat buang air besar. Biasanya, kondisi ini merupakan tanda perdarahan gastrointestinal akibat cedera atau penyakit. Jika yang kotoran yang keluar mengandung darah merah terang atau merah marun disebut sebagai hematochezia.

Semua usia bisa mengalami kondisi ini. Bergantung dari penyebabnya, kondisi ini  bisa berlangsung singkat atau bahkan  lama. Kondisi ini juga bisa kambuh sewaktu-waktu dalam periode waktu yang lebih lama, seperti penyakit radang usus.

Apa saja penyebabnya?

Selain segala usia, siapapun bisa mengalami kondisi ini baik laki-laki maupun perempuan.  Penyebabnya berbeda-beda bergantung pada pola hidup yang setiap orang jalani. Namun, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab pemicu terjadinya diare bab berdarah ini, seperti:

1. Perdarahan pada sistem pencernaan

Adanya gangguan atau masalah pada sistem pencernaan bisa menjadi penyebab umum dari diaer berdarah. Darah yang tercampur dalam feses biasanya dibawa dari organ pencernaan. Darah ini pada umumnya berwarna lebih gelap atau hampir hitam. Sedangkan darah yang keluar dari anus berwarna merah cerah.

Adapun perdarahan dalam sistem pencernaan penyebabnya bisa kerena beberapa hal yaitu, sembelit, wasir, penyakit radang usus, infeksi usus, dan radang perut.

2. Infeksi bakteri E. coli

Selain ada gangguan pada sistem pencernaan, penyebab paling sering terjadinya diare adalah terinfeksi bakteri E. coli.  Jika diare disertai perdarahan, tandanya bakteri ini sudah mengganggu organ yang dalam saluran pencernaan.

Bakteri E. coli berasal dari makanan yang tidak bersih dan kurang matang. Daging sapi setengah matang dan susu murni yang tidak steril akan membawa bakteri E. coli ke dalam tubuh.

3. Munculnya polip di usus

Polip merupakan jaringan yang tumbuh secara tiba-tiba dan menempel pada organ tubuh. Polip yang menempel pada usus akan mengganggu pertumbuhan dan kinerja usus. Saat kerja usus terganggu, maka akan sangat rentan terjadi luka dan perdarahan.

Perdarahan akibat polip pada umumnya hanya terjadi  dalam tubuh. Namun, terlalu sering buang air besar bisa membuat perdarahan semakin parah dan keluar bersama dengan kotoran/feses.

4. Luka pada bagian anus

Luka yang terdapat pada bagian anus seringkali menjadi penyebab diare berdarah yang banyak pasien alami. Hal ini pada umumnya muncul akibat peradangan dan gesekan dengan kotoran yang terlalu keras. Darah yang muncul akibat luka pada bagian anus kemudian keluar bersama kotoran, namun hanya sedikit dan memiliki warna merah cerah.

5. Efek samping obat

Mengonsumsi obat dalam jangka waktu lama biasanya akan menimbulkan efek samping. Efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu ini bisa beragam, salah satunya adalah gangguan pada lambung dan menimbulkan luka parah.

6. Rotavirus

Rotavirus merupakan  salah satu jenis virus yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan yang tak segera mendapatkan penanganan akan menimbulkan perdarahan. Biasanya bayi dan  anak-anak berusia kurang dari 5 tahun, mengalaminya.

Diare BAB berdarah berbahayakah?

Kondisi ini  seringkali menunjukkan masalah dari  kesehatan serius. Apalagi, jika darah keluar bercampur dengan kotoran yang cair. Namun, kondisi ini memang tak selalu berisiko menimbulkan penyakit berbahaya. Alangkah baiknya lakukan  pemeriksaan medis dengan segera agar dapat membantu mempercepat penyembuhan. Apalagi jika ada gejala lainnya seperti kelelahan, pusing, kesulitan bernapas, muntah darah, dan demam di atas 38 derajat celcius.

Bagaimana cara mengatasinya?

Pengobatan pada setiap pasien berbeda-beda bergantung pada penyebabnya. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat sebenarnya tidak memerlukan pengobatan khusus.

Kendati demikian, ada cara alami yang bisa kamu lakukan untuk membantu proses penyembuhan. Misalnya, dengan meminumbanyak air putih untuk mencegah tubuh dehidrasi. Sebab, bakteri E.coli yang menyebabkan diare berdarah membuat tubuh kehilangan banyak cairan.

Tinggalkan Balasan