You are currently viewing Moluskum kontagiosum: Virus Penyebab Bintil di Kulit

Moluskum kontagiosum: Virus Penyebab Bintil di Kulit

Penyakit bintil atau moluskum kontagiosum adalah salah satu penyakit wajar yang muncul karena beberapa hal. Ia bisa sembuh dengan sendirinya, atau perlu penanganan jika jumlahnya tak terkendali. Meski tidak berbahaya, bintil dapat mengganggu penampilan apalagi jika tumbuh pada bagian wajah. Berikut ini adalah informasi mengenai penyakit bintil yang harus Anda ketahui.

Moluskum kontagiosum

Penyakit molluscum contagiosum atau moluskum kontagiosum merupakan infeksi virus yang menyebabkan tumbuhnya bintil-bintil pada bagian kulit. Bintil-bintil pada kulit biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri, tetapi menyebabkan rasa gatal.

Moluskum kontagiosum merupakan kondisi yang muda kita kenali. Bintil molluscum contagiosum terkadang tidak perlu diobati karena biasanya akan hilang dalam waktu 6–12 bulan.

Meskipun begitu, pada pasien dengan daya tahan tubuh yang lemah, penyakit bintil ini bisa berlangsung lama dan memerlukan pengobatan yang lebih intensif.

Penyebab

Moluskum kontagiosum disebabkan oleh virus Molluscum contagiosum. Seseorang dapat tertular penyakit bintil jika bersentuhan langsung dengan kulit penderita.

Penularan juga bisa terjadi karena menyentuh atau memakai barang yang sama-sama Anda gunakan bersama penderita, misalnya pakaian atau handuk. Anda juga dapat tertular penyakit bintil melalui hubungan seksual..

Virus penyebab bintil juga dapat menginfeksi area tubuh lain karena seseorang menggaruk bintil kemudian menyentuh bagian tubuh lainnya. Akibatnya, akan muncul bintil baru di bagian tubuh yang Anda tadi.

Baca Juga: Ketahui Apa Penyebab Bisul dan Cara Mengatasinya

Faktor Risiko

Pada banyak kasus, virus moluskum kontagiosum menyerang pasien dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS, orang yang menjalani transplantasi organ tubuh, serta pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker. Penyakit bintil juga lebih rentan terjadi pada kelompok orang di berikut ini:

  • Anak-anak berusia antara 1-10 tahun
  • Orang yang tinggal di negara beriklim tropis
  • Pasien dermatitis atopik
  • Atlet olahraga yang terlibat kontak tubuh dengan lawannya, seperti sepakbola dan gulat

Gejala

Bintil-bintil molluscum contagiosum bisa berkumpul pada satu area kulit atau tersebar di beberapa bagian tubuh, dengan karakteristik sebagai berikut:

  • Berukuran kecil, seperti biji kacang hijau
  • Muncul pada wajah, leher, ketiak, perut, area kelamin, hingga tungkai
  • Berwarna seperti warna kulit, putih, atau merah muda jika meradang
  • Ada titik kecil berwarna putih kekuningan pada bagian tengah bintil
  • Jumlah bintil yang tumbuh biasanya sekitar 20 hingga 30, tetapi pada orang dengan kekebalan tubuh yang cukup rendah, jumlahnya bisa lebih banyak
  • Awalnya keras kemudian lama-kelamaan akan melunak
  • Tidak nyeri tetapi terasa gatal

Bintil-bintil moluskum kontagiosum dapat meradang, pecah, dan mengeluarkan cairan berwarna putih kekuningan (nanah) bila tergaruk. Kondisi ini bisa menyebabkan infeksi bakteri pada kulit jika tidak disterilkan.

Pencegahan

Penyakit bintil dapat menyebar ke area tubuh lain dan ke orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah penularannya.

  • Hindari menyentuh, menggaruk, atau memencet bintil yang tumbuh pada tubuh.
  • Rajin mencuci tangan, terutama bila tidak sengaja menggaruk bintil.
  • Selalu tutupi bintil dengan pakaian, atau dengan perban bila perlu supaya aman dan tidak kontak dengan debu dari udara sekitar.
  • Hindari berbagi penggunaan barang pribadi, seperti pakaian, handuk, dan sisir dengan orang lain.
  • Hindari berhubungan seksual, terutama bila terdapat bintil yang tumbuh pada kelamin atau area sekitarnya.

Bintil memang bisa sembuh dengan mudah. Namun, Anda tidak boleh menyepelekan penyakit ini. Ia sangat mudah menular ke bagian tubuh lain, bahkan ke orang lain. Anda perlu memperhatikan  pertumbuhannya supaya tidak menyebar.

Baca Juga: ALAMI BISUL DI AREA ANUS? AWAS GEJALA FISTULA ANI!

Tinggalkan Balasan