Obat pencahar terkadang digunakan untuk membantu mengatasi gejala ambeien, megapa demikian? Salah satu pemicu ambeien bisa karena sembelit. Sembelit tentu akan mendorong Anda untuk mengejan lebih keras saat buang air besar, yang mana dapat membuat ambeien terasa semakin sakit.
Untuk itu, obat pencahar atau laksatif akan bekerja efektif dengan melancarkan gerakan usus dan mempercepat pengosongan usus. Dengan begitu, tekanan pada anus dapat berkurang dan mencegah ambeien kambuh lagi.
Selain dengan obat pencahar, minum suplemen serat juga memberikan manfaat yang sama, yaitu membantu melunakkan feses dan mengurangi tekanan mengejan saat buang air besar. Contohnya psyllium (Metamucil) atau methylcellulose (Citrucel).
Apa Itu Obat Pencahar?
Obat pencahar atau laksatif adalah kelompok obat untuk mengatasi susah buang air besar (BAB) atau konstipasi. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk membersihkan usus sebelum tindakan medis tertentu, seperti operasi usus atau kolonoskopi.
Obat pencahar idealnya tidak boleh digunakan tiap hari dan dalam jangka panjang. Golongan obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan resep dan saran dokter.
Selain dengan menggunakan obat pencahar, untuk mengatasi konstipasi, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat, minum air putih dalam jumlah yang cukup, dan rutin berolahraga.
Adakah Efek Samping Dari Obat Pencahar?
Efek samping yang dapat ditimbulkan obat pencahar bisa bervariasi, tergantung pada jenis obat pencahar yang digunakan. Namun, beberapa efek samping berikut bisa terjadi setelah menggunakan obat pencahar, yaitu:
- Perut kembung
- Buang gas (kentut)
- Kram perut
- Tidak enak badan
- Diare yang bisa menyebabkan dehidrasi
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung membaik atau semakin memburuk. Segera ke dokter jika konstipasi tidak kunjung membaik, diare terjadi terus-menerus dan tidak kunjung membaik, atau perdarahan dari rektum.
Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan gejala tertentu, seperti bengkak pada bibir dan kelopak mata, muncul ruam yang bengkak atau gatal, atau sulit bernapas.