You are currently viewing Penyebab dan Terapi Benjolan Ambeien Pecah, Berdarah
Benjolan ambeien pecah dan berdarah

Penyebab dan Terapi Benjolan Ambeien Pecah, Berdarah

Wasir dapat menyebabkan ketidaknyamanan terutama ketika duduk, terlebih lagi jika benjolan ambeien pecah dan berdarah. Gejala wasir meliputi rasa gatal atau terbakar pada anus, keluarnya darah ketika buang air besar. Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah area sekitar anus dan rektum.

Ambeien terbagi dua jenis berdasarkan letaknya yaitu, wasir dalam (internal) dan wasir luar (eksternal). Wasir internal dan wasir eksternal bisa menjadi wasir trombosis. Trombosis ketika wasir internal dan wasir eksternal terisi gumpalan darah. Jika benjolan darah tersebut menjadi penuh, ambeien dapat pecah dan berdarah. Meski, tidak berbahaya, pasien dapat mengalami sakit hingga peradangan hebat.

Penyebab Benjolan Ambeien Pecah dan Berdarah

Ketika trombosis terjadi pada pembuluh darah pleksus hemoroidalis, terdapat tekanan besar pada pembuluh darah tersebut yang menyebabkan pleksus hemoroidalis melebar dan pecah sehingga dapat menyebabkan perdarahan yang singkat.

Perdarahan dapat berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Sebelum pecah, benjolan ambeien akan terasa sangat menyakitkan. Namun, setelah wasir tersebut pecah, ada kemungkinan penderita wasir bisa merasakan ringan setelah hilangnya tekanan akibat darah yang menumpuk.

Penanganan Benjolan Ambeien Pecah dan Berdarah

Jika wasir (ambeien) pecah, sebaiknya segeralah konsultasikan ke dokter. Biasanya, jika kasus perdarahannya ringan, dokter akan memberikan resep obat. Namun, jika kasus perdarahannya berat, maka perlu melakukan pembedahan, seperti ligasi pita karet, skleroterapi atau hemoroidektomi.

Selama proses penyembuhan, pasien sebaiknya memperbanyak air putih dan mengonsumsi makanan berserat seperti, buah, sayur, atau biji-bijian. Selain itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan tubuh, terutama sekitar luka pada anus agar tidak terinfeksi.

Perawatan Setelah Tindakan Operasi

Nyeri setelah menjalani operasi wasir sebenarnya wajar terjadi. Dalam mengatasi nyeri tersebut, biasanya dokter akan memberikan obat penghilang rasa nyeri. Setelah melakukan operasi, pasien harus melakukan perawatan, seperti:

Istirahat

Pasien sebaiknya beristirahat selama 2 sampai 3 hari. Setelahnya, pasien bisa beraktivitas kembali seperti biasanya. Meskipun sudah dapat kembali beraktivitas, diharapkan pasien tidak melakukan aktivitas yang berat.

Tidak Mengejan Saat BAB

Untuk BAB,  usahakan ketika benar-benar merasa mulas. Jangan mengejan terlalu keras ketika BAB dan sebaiknya gunakan toilet duduk.

Rendam Bokong dengan Air Hangat

Rendam bokong atau sitz bath  dengan menggunakan air hangat. Lakukan hal ini sehari tiga kali dengan menggunakan bubuk PK (Kalium Permanganat) selama 15 menit di minggu pertama. Di minggu kedua, cukup lakukan satu hari satu kali atau dua kali.

Konsumsi Makanan Lunak yang Mudah Dicerna

Setelah operasi wasir, satu minggu pertama pasien hanya boleh mengonsumsi makanan yang lunak dan mudah dicerna, seperti bubur. Hal ini untuk menghindari feses keras.

Makanan keras akan sulit hancur dalam sistem pencernaan yang membuat feses menjadi keras. Feses yang keras dapat membuat kondisi anus dan rektum akan mengalami masalah seperti perdarahan, akibat terbukanya luka.

Perawatan Luka

Perawatan luka setelah operasi wasir sangat penting. Hal ini bertujuan untuk meringankan nyeri pascaoperasi dan mempercepat proses penyembuhan. Pasien biasanya disarankan untuk mengompres luka dengan kassa dan larutan iodine.

Komplikasi serius setelah bedah wasir sangat jarang terjadi. Namun, jika mengalami perdarahan yang parah dan terus-menerus, segeralah ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan