You are currently viewing Skleroterapi Hemoroid Adalah ‘Obat’  Wasir Terkini?

Skleroterapi Hemoroid Adalah ‘Obat’ Wasir Terkini?

Skleroterapi hemoroid adalah salah satu bentuk penanganan atau sebagai metode untuk membantu mengatasi hemoroid atau wasir (ambeien).

Arti hemoroid sendiri adalah melebarnya pembuluh darah vena pada area anus sehingga menonjol keluar. Sedangkan kata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti aliran darah. Kemudian istilah ini banyak digunakan pada beragam kasus yang berkaitan dengan perdarahan.

Hemoroid memiliki banyak istilah. Ada yang mengenalnya dengan istilah wasir, atau ambeien.
Jadi, tidak ada perbedaan antara hemoroid, ambeien dengan wasir.

Berdasarkan data WHO (2008) jumlah penderita wasir di dunia sekitar 230 juta orang. Sedangkan di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan pada tahun yang sama, jumlah penderita hemoroid sekitar 5,7 persen dari total populasi (sekitar 10 juta orang).

Apa Itu Ambeien dan Penyebab Ambeien?

Ambeien adalah membengkaknya pembuluh darah pada anus.

Ambeien ada dua jenis berdasarkan letaknya, yaitu esternal dan internal. Eksternal bila pembuluh darah yang membengkak ada pada bagian dalam rektum atau eksternal luar. Dikatakan internal, bila kondisi ini ada pada bagian dalam atau ambeien dalam.

Sedangkan untuk penyebab ambeien juga cukup banyak, yang salah satunya adalah aktivitas fisik atau pekerjaan harian yang Anda lakukan. Beberapa pekerjaan yang kemungkinan memiliki risiko tinggi mengalami wasir antara lain yang mengharuskan Anda duduk lama (misalnya penjahit), berdiri dalam waktu lama (seperti koki), dan mengangkat beban berat seperti kuli.

Faktor lain yang dapat menyebabkan ambeien atau wasir antara lain:
Sembelit/konstipasi kronis
– Kehamilan
– Mengejan saat BAB
– Berat badan berlebih
– Faktor usia
– Melakukan hubungan seksual melalui anus
– Diare berkepanjangan
– Pola makan yang kurang serat, sering mengonsumsi makanan pedas dan/atau bersantan
– Kurang olahraga

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala ambeien berupa ada benjolan pada area anus; anus terasa gatal, nyeri dan kemerahan; BAB berdarah; adanya lendir/kotoran yang keluar dengan sendirinya; dan terasa tidak nyaman pada area anus.

Kebanyakan penderita wasir merasa keberatan atau malu untuk memeriksakan diri ke dokter dan merasa takut akan menjalani operasi serta takut nyeri akibat operasi yang mungkin perlu rawat inap yang lama di rumah sakit.

Cara Mengatasi Ambeien

Kini terdapat berbagai macam pilihan untuk mengobati ambeien. Mulai dari mengonsumsi obat-obatan, herbal bahkan tindakan medis tertentu.

Tidak semua wasir bisa sembuh atau tuntas hanya dengan minum obat saja. Biasanya dokter akan menyarankan Anda menjalani prosedur medis tertentu bila wasir Anda membandel.

Skleroterapi hemoroid

Salah satu pilihannya adalah dengan skleroterapi. Skleroterapi hemoroid adalah tindakan medis untuk menyusutkan dan mengempiskan wasir dengan cara menginjeksikan cairan sklerosan langsung ke pembuluh darah vena.

Pengobatan ambeien dengan prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

Sebelum menjalani skleroterapi, pasien perlu menjalani pemeriksaan fisik total dan evaluasi vena secara menyeluruh, biasanya dengan bantuan ultrasound.

Ultrasound ini juga dapat membantu mendeteksi kemungkinan adanya penyakit pembuluh darah dan penyakit lainnya, misalnya alergi yang mungkin dapat menghambat prosedur skleroterapi.

Pasien wasir lebih banyak memilih modalitas pengobatan non-operatif. Injeksi skleroterapi dan ligasi rubber band merupakan dua bentuk penanganan non-operatif pada wasir/ambeien yang umum dikerjakan.

Kedua prosedur tersebut dapat dilakukan tanpa rawat inap dan tidak memerlukan waktu yang lama. Hasilnya cukup memuaskan.

baca juga: Rubber Band Ligation Hemoroid, Terapi Wasir Yang Banyak Diminati

Wasir yang sudah mendapatkan penanganan dengan prosedur tertentu, potensi kambuh masih ada. Itu sebabnya perlu modifikasi gaya hidup. Selain makanan berserat tinggi, modifikasi lainnya adalah mengurangi asupan lemak/makanan pedas, olahraga secara teratur, jangan membiasakan mengejan atau membaca saat dalam BAB. Jangan lupa, hindari makanan yang dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah dengan mencukupi asupan air.

 

 

Tinggalkan Balasan